Bulan ini merupakan bulan-bulan
proses penerimaan CPNS, di setiap surat kabar cetak maupun online yang saya
baca selalu menjadi headline. Di setiap pembicaraan para jobseeker dalam sudut
warung kopi pertigaan sudut keremangan Jakarta, pembicaraan selalu berkaitan
dengan soal-soal test CPNS. Dalam kemeriahan sorak sorai penerimaan CPNS
tersebut, terdapat jabatan yang selalu ada dalam posisi terakhir pada setiap
lembar pengumuman kebutuhan jabatan (formasi) dari penerimaan PNS setiap
tahunnya. Formasi jabatan yang selalu dicari-cari oleh para lulusan kesarjanaan
perpustakaan, sehingga apabila lolos dan berhasil bisa mendapatkan penghargaan
tertinggi dari para calon mertua di pelosok penjuru nusantara.
Ah sudahlah, bagi saya dua frase
tersebut merupakan tahapan-tahapan yang ada di dunia ini. Biarkan lah menjadi
terkembang, hanya saja yang menjadi lucu ketika mendengar kabar kawan yang
bekerja menjadi pustakawan sekolah negeri di suatu daerah mengeluh tentang
kurangnya penghasilan, atau tidak dapat naiknya penghasilan sehingga mereka
lebih memilih alih profesi. Tetapi sangat berbeda ketika mendengar kabar yang
satunya lagi yang bekerja menjadi pustakawan di sekolah swasta (international curriculum)
dia selalu bercerita tentang pesta di sekolahnya, tentang minum kopi di
starbuck dan menghabiskan waktu weekendnya berkeliling negeri sebrang atau
hanya sekedang menikmati panorama alam bali.
Selain itu, beberapa kawan yang
menjadi pustakawan negeri sipil (PNS) selalu bercerita tentang kurangnya
apresiasi, jenuh dengan rutinitas
pustakawan, sampai pada tidak bisanya naik jabatan yang mengakibatkan tidak
naiknya penghasilan seiring dengan naiknya inflasi yang terjadi di negeri ini. Beda
halnya dengan pustakawan swasta di sebuah perkantoran yang selalu menikmati
pagi hari dengan minum starbuck setiap paginya. Saya selaku anak kampung yang
terlena dengan gemerlap lampu ibukota ini selalu melihat starbuck sebagai
sebuah indikator keberhasilan seseorang.
Ngomongin soal indikator keberhasilan,
seseorang dinamakan pustakawan apabila individu tersebut sudah menempuh
pendidikan (apapun itu, yang penting pendidikan!!!!) seperti amanat dari hukum
formilnya para pustkwn..!!! “Pustakawan
adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau
pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan
pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.”
Dengan adanya istilah kompetensi
dan profesi, saya jadi teringat profesi dari Dokter dan Pengacara yang
mempunyai lembaga profesi berdasarkan pengetahuan saya yang paling tua, tetapi
coba lihat berapa banyak dilematika lembaga profesi pengacara tersebut….ahh
sudahlah… pustakawan itu bukan pengacara, tapi bisa tidak pustakawan jadi
pengacara??? Yang jelas semoga pustakawan tidak menjadi Pengangguran banyak
acara….
DAN APAKAH ANDA TERMASUK PUSTAKAWAN BERHASIL???????......
sumber : https://miscetceteradotcom.files.wordpress.com/2014/03/evolving-librarian.jpg |
DAN APAKAH ANDA TERMASUK PUSTAKAWAN BERHASIL???????......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga menjadi sesosok inspirasi dalam hidup anda