Selasa, 24 Juli 2012

Celoteh The Joker Berdampak Positif

Well, walaupun sekarang disiarkan di media massa tentang penembakan brutal, yang didalangi oleh seorang mahasiswa DO jurusan ilmu syaraf dan mengikuti peran the joker dalam filman batman. Pencitraan the joker memang seorang yang antagonis (jahat) tapi mari kita lihat kata-kata yang the joker ungkapkan kepada kita, beberapa saya copy dari kaskus, tapi saya tempelkan disini supaya menjadi notes atau catatan kecil bagi saya dan khalayak pembaca sekalian


I believe whatever doesnt kill you, simply makes you stranger."
Filosofi : Tantangan adalah peluang menjadikan diri lebih baik. 
Contoh : Pelajari hal-hal baru yang menunjang keahlian utama. desainer grafis? Mulailah menulis jurnal! Ini bukan berarti mengalihkan fokus dari keahlian utama, tapi di tengah dunia kompetitif (di mana tiap tahun muncul ribuan fresh grads), harus siap dengan memperkaya diri. Berat memang. Tapi setelah menguasainya, akan menjadi lebih kuat!!


"If youre good at something, never do it for free." 
Filosofi : Hargai diri sesuai keahlian dan pengalaman. 
Contoh : Seorang karikaturis, dalam 5 menit selesai menggambar dengan sempurna wajah seorang turis, lalu meminta Rp 500 ribu. Turis itu kaget, Cuma lima menit, kok semahal itu? Jawab si karikaturis, Saat ini saya sanggup menyelesaikan sebuah karikatur dalam waktu singkat, lima menit saja. Tapi untuk bisa melakukan itu, saya butuh berlatih selama lima tahun.   siap dengan memperkaya diri. Berat memang. Tapi setelah menguasainya, akan menjadi lebih kuat!!


"If youre good at something, never do it for free." 
Filosofi : Hargai diri sesuai keahlian dan pengalaman. 
Contoh : Seorang karikaturis, dalam 5 menit selesai menggambar dengan sempurna wajah seorang turis, lalu meminta Rp 500 ribu. Turis itu kaget, Cuma lima menit, kok semahal itu? Jawab si karikaturis, Saat ini saya sanggup menyelesaikan sebuah karikatur dalam waktu singkat, lima menit saja. Tapi untuk bisa melakukan itu, saya butuh berlatih selama lima tahun. 


"In their last moments, people show you who they really are." 
Filosofi : Di saat kepepet, manusia menunjukkan kekuatan sesungguhnyabiasanya melebihi apa yang selama ini dia yakini.
Contoh : Tetapkan deadline bayangan. Bila harus menyelesaikan satu situs dalam 3 minggu, upayakan selesai dalam 2 minggu. Mungkin berat dan menekan, tapi toh tersisa satu minggu untuk rileks. Klien senang, pun tenang.Ya kan??


"Nobody panics when things go according to plan. Even if the plan is horrifying! Introduce a little anarchy. Upset the established order, and everything becomes chaos." 
Filosofi : Rutinitas bikin bosan, yang aneh-aneh malah menarik.
Contoh : Dare to be different. Smashing magazine sering menunjukkan betapa karya-karya desain grafis yang mendobrak aturan bisa begitu menakjubkan. Dalam penulisan pun, topik dan angle yang nyeleneh selalu sanggup menarik perhatian pembaca. Cobain deh!!


"I just do things." 
Filosofi : *mengutip tagline sebuah merk sepatu terkenal* Just do it! 
Contoh : Ingin bertualang ke Jerman? Pergi! Ingin menciptakan program yang bebas bugs? Ciptakan! Ingin keluar dari kantor dan beralih ke wirausaha? Oke. Nyalakan komputer, mulailah menulis surat pengunduran diri. Daripada melamun melulu, JUST DO IT FOR GODS SAKE


"Why so serious???" - the ultimate Joker philosophy - 
Filosofi : Hidup sudah susah, nggak perlu dibikin tambah susah.. 
Contoh : Bila kelewat banyak proyek untuk ditangani, outsource saja. Saat semangat mengendur, bawa laptop ke kafe yang cozy. Apa?? Didepak pacar? Cari baru dong! Kecuali (sepertinya sih) terbelit utang, tiap masalah ada solusinya. Sekali lagi, why so serious?


You complete me!!" 
Filosofi : Hidup emang butuh pendamping, buat melengkapi hidup... 
Contoh : coba deh, kalo kita kehilangan orang yang kita sayangi?atau ditinggal untuk sekian lama, pasti ada sesuatu yang hilang kan?? 

Salam 









Sumber : Kaskus

Selasa, 17 Juli 2012

Labeling : Apaan Sih? Kerjaan Teknis Banget

Judul yang sangat provokatif, untuk persoalan pekerjaan. Tapi tidak bagi saya seorang pustakawan yang bekerja sendiri. teknis dan non teknis dikerjaan berbarengan, karena sebelum kita tau akan hal non-teknis setidaknya kita harus tau dulu hal-hal yang bersifat teknis.

Mungkin ini perkara soal pe-Label-an bahan pustaka, walaupun kesannya mudah, tapi hal inilah yang memberikan jalan utama bagi kita sebagai pustakawan untuk menemukan koleksi bahan pustaka tersebut (selain sebelumnya mencari dulu melalui katalog) yah mari kita telisik lebih lanjut hal ini.
Ketebalan bahan pustaka, kok ukuran ketebalan bahan pustaka?? iyah karena ketebalan bahan pustaka ini penting untuk bagaimana nanti si label ini berfungsi sebagai sebuah alat bantu. karena seperti yang saya baca dalam sebuah blog bahwa
Sebelum pelabelan, dilihat ketebalan buku yang ada, jika tebal maka akan sangat mudah untuk memposisikan nomor yang ada dilabel persis ditengah-tengah punggung buku,  namun jika ternyata buku tersebut tipis, misalnya hanya 20 lembar saja, maka solusinya adalah dengan memposisikan angka pertama nomor klasifikasinya tepat ditengah punggung buku. sumber
Tips tersebut merupakan sebuah kejelasan kalo "bukunya terdiri dari 20 lembar" seperti halnya penjelasan UNESCO bahwa pengertian buku itu lebih dari 49 halaman. Maka sebenarnya bukan buku, oleh karena itu saya menjelaskan ini dengan bahan pustaka. kenapa sih mesti angka pertama? yah karena angka pertam itulah yang menjadi patokan dalam pengelompokan ilmu menurut Klasifikasi Dewey dan angka pertama itu juga dapat membantu kita, sebagai penelusur informasi dan pustakawan sebagai gerbang penelusur informasi agar bahan pustaka lebih cepat ditemukan. Dengan memposisikan angka pertama nomor klasifikasi ada di tengah-tengah bahan pustaka berhalaman kurang dari 49 lembar dengan otomatis tabel pada label itu tidak ada di tengah, hal ini juga yang dapat mempermudah, karena kita bisa langsung memilah-milah bahan pustaka tersebut (karena ketipisannya)

ini bukan tips, tapi penjelasan dari tips tersebut sudah banyak yang nulis tips tersebut kok tinggal buka di :
http://www.mediaperpustakaan.org/2012/06/cara-menempel-label-pada-buku.html

Semoga penjelasan-nya bisa lebih bermanfaat bagi kita semua. labeling bukan hal remeh karena apabila ini tidak dilakukan dengan kreatif dan inovatif dan juga benar, maka kita akan tersesat dalam mencari bahan pustaka (walaupun secanggih apapun alat penelusur yang kita gunakan).


Rabu, 04 Juli 2012

Tempat Tinggal Kontrak : Sudut Pandang Pemilihan

Di tulisan saya sebelumnya tentang digital archive management, saya tuliskan coming soon yah karena coming soon, masih dalam tahap penggojlokan maaf. Mungkin agan sekalian bertanya  kenapa saya menuliskan judul ini,  karena memang tulisan ini mengenai permasalahan gw tentang pemilihan "dimana gw tinggal di kota besar ini"...sekaligus mungkin bisa juga jadi ajang sampah menyampah yang lebih banyak daripada sekedar mikroblogging, tapi karena ini era go green semoga sampah gw ini bisa di daur ulang dan bermanfaat untuk kalian semua.

yang pertama yang terlintas di benak gw adalah Apa yang di MAU sama gw untuk tempat tinggal. yah ini merupakan sebuah bentuk keinginan (bukan kebutuhan, tolong bedakan) tentang idealnya seperti apa sih tempat kos yang gw pengen. hanya saja berbekal rasa ke-ironis-an yang mendalam kenapa hasil searching gw tentang "tips memilih tempat kost" persoalan jarak selalu menjadi ada di urutan no.1 ?? seperti yang ane kutip dari salah satu blog "Jarak tempuh tempat kerja/kuliah merupakan salah satu pertimbangan yang seharusnya anda pikirkan. Pastikan jaraknya sekitar 10 menit sampai tempat tujuan". (http://hiasanrumah.wordpress.com/tag/tips-memilih-kost/). Nah kalo hal ini 10 menit dari tempat tujuan rata-rata tempat kost, dengan hitungan jarak 10 menit dari tempat kerja gw rata-rata tidak sesuai dengan kantong gw, kalaupun sesuai dengan kantong gw yang ada lingkungan tidak nyaman juga kondisi kamar mandi mengkhawatirkan. Hal tersebut menjadi benang merah dan memunculkan beberapa pertanyaan kembali tentang tips ini yakin valid atau bagaimana tentang cara memilih tempat tinggal (a.k.a kontrakan selama belum berniat untuk nyicil rumah yah gan).

Karena sesuai yang gw baca dari beberapa tulisan di dunia maya ini urutan untuk pemilihan tempat kost itu adalah sebagai berikut :
  1. Jarak, jarak tempat kost menuju tempat dimana kita beraktifitas sehari-hari.
  2. Biaya, duit yang harus gw keluarin setiap bulan untuk cuma numpang tidur doank.
  3. Kondisi kost, kondisi tentang hidup layak sesuai dengan yang gw MAU.
  4. Lingkungan, biasanya yang namanya bertempat tinggal a.k.a kost harus bersosialisasi kan?
  5. Fasilitas, ini yang bikin agan-agan sekalian g usah bingung-bingung nyari furniture tambahan.
  6. Cari informasi, ( 2 kata itu yang sampai saat ini gw sedang tulis, masih belum faham kaitan dengan poin-poin sebelumnya apa).
Coba agan-agan sekalian urutkan satu persatu dan fahami juga mungkin maknai (gile bener, apa ampe segitunya gw mikirn hal simple beginian) weits, jangan salah persoalan ini sebenernya menjadi sebuah hal utama yang harus kita semua pikirin, karena secara g langsung hal-hal simple gini juga nantinya bisa mempengaruhi kondisi kita ke depannya (toh, tempat tinggal masih masuk dalam konsep kebutuh primer kan??) karena menurut om wiki :
Papan adalah kebutuhan manusia untuk membuat tempat tinggal. Pada awalnya fungsi rumah hanya untuk bertahan diri.[1] Namun lama kelamaan berubah menjadi tempat tinggal keluarga.[1] Karena itu kebutuhan akan memperindah rumah semakin ditingkatkan.[1]  (sumber : kebutuhan primer)
Nah, selain baju dan makan yang terakhir itu papan (tempat tinggal) jadi jangan sampai salah perhitungan gan (wuiidihh serasa mau bisnis aja, itung-itungan) cukup jelas gan, ibarat dunia bisnis hal pokok inilah yang menjadi modal dasar manusia untuk beraktifitas dan mengais rezeki. Coba agan bayangkan kalo agan gak pake baju sehari-hari, mau dikemanain tuh mukanya, dan juga coba bayangkan kalo agan ga makan atau minum sehari-hari nya, gimana mau berkegiatan yang membutuhkan energi, yang ada malah tidur dan tidur karena lemes.

Balik lagi ke topik,  soal kos/kontrakan/tempat tinggal sementara ini. jadi sebenernya yang bisa kita pilih itu yang mana. karena kalo kita lihat dengan di buat per point seperti itu merupakan sebuah pioritas dalam pemilihan sebuah hal kan?. Pendapat gw sih, mari kita makna poin-poin tersebut sebagai sebuah acuan, yang dimana tergantung selera kita untuk memilih prioritasnya. apakah itu mau menyesuaikan dengan tips-tips itu atau kita buat prioritas sesuai dengan apa yang kita sebut itu MAU...

Tapi terkadang, untuk segelintir orang mendefinisikan kata MAU itu yang susah, jadi ujung-ujung nya yah terpatok dari poin-poin yang ada sebagai sebuah bahan untuk menjadi prioritasnya. Entah itu terlepas dari si penulis membuat poin itu sebagai sebuah prioritas atau hanya untuk memudahkan penulis menjelaskan apa yang dia ingin sampaikan. that means, pentingnya sebuah filterisasi informasi. saking luasnya, saking hebatnya apa yang disebut sebagai MAKNA, yah itu urusan masing-masing pihak. Hanya saja gw disini mencoba menjelaskan pada agan-agan sekalian, tips-tips tersebut yang dibuat menjadi poin bukanlah sebuah prioritas karena ketika saya membaca beberapa artikel di beberapa blog tentang tips memilih kos-kos/kontrakan selalu ujung nya memberikan kata-kata semoga tips di atas bermanfaat bagi anda sekalian.

Yah, menurut pemikiran awam saya sih kalimat tersebut adalah kalimat ajakan, dimana kalo agan-agan sekalian mengikuti berarti bermanfaat kalo tidak yasudah biarkanlah. Hanya saja yang namanya manusia kalo itu disebut tips, berarti yah anjuran kan??anjuran untuk diikuti..heheh...
Makanya klo agan-agan membaca tulisan di akhir ini, yah saya hanya menganjurkan poin ke 6 dari urutan tips pemilihan tempat kos yang saya tuliskan di atas. that's means "CARI INFORMASI" karena dua kata tersebut adalah perwujudan dari 5 poin sebelumnya.

Selamat Memilih...

WARNING !!

PLAGIAT ADALAH TINDAKAN YANG BISA MENDAPATKAN SANKSI BACA SENDIRI UU RI No 19 TAHUN 2002 BAB XIII Ketentuan Pidana Pasal 72, APABILA MAU MENGOPI-PASTE TULISAN DISINI GUNAKAN SITASI YANG BAIK DAN BENAR