Senin, 12 November 2012

Perpustakaan Batu Api : Bisnis Perpustakaan Masa Kini ?

Berawal dari membaca tulisan Sonia Fitri Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Media Indonesia Hal 18 Minggu, 11 November 2012 berselang sehari dengan tanggal dimana seluruh Bangsa Indonesia merayakan Hari Pahlawan. Tulisan tersebut mengangkat tentang Perpustakaan Batu Api, sebuah Perpustakaan Pribadi yang didirikan dengan berangkat dari idealisme ingin berbagi tanpa berorientasi profit, tulis Sonia pada artikel tersebut. Mengulas sedikit pemilik dari Perpustakaan ini adalah pasangan Pencinta Buku yaitu Anton Solihin dan Arum, Mas Anton sendiri adalah lulusan Jurusan Ilmu Sejarah UNPAD sedangkan Mbak Arum dalam tulisan ini tidak diceritakan sebagai lulusan mana. 

Saya sendiri sebagai seorang lulusan Jurusan Ilmu Perpustakaan belum tentu memiliki pemikiran idealisme untuk membangun sebuah Perpustakaan sedemikian rupa, apalagi dengan sebuah sistem yang mereka sebut itu sistem klasik. Dalam tulisan ini dikatakan Perpustakaan Batu Api masih menggunakan sistem manual, dan itu merupakan hal unik, karena tidak bernomor ataupun berkode lazimnya buku di Perpustakaan Umum, hanya terdapat cap khas Batu Api, dan juga terlihat dari sistem pendataan Anggotanya, yang masih dituliskan dalam sebuah kertas. Menurut pendirinya, penulis menulis bahwa sistem tersebut tetap dipertahankan karena mereka ingin menciptakan suasana rumah yang bersifat kekeluargaan, antara anggota perpustakaan dan pemilik saling berbagi dengan komunitas nonformal tetapi berkualitas. 

Terkait dengan hubungan sebuah sistem terhadap kualitas interaksi yang ada menurut saya itu tidak ada korelasinya, dan mereka berpendapat bahwa buku-buku yang berada di Perpustakaan Batu Api merupakan sebuah Investasi. Penulis mengutip dari wikipedia bahwa Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Karena sebetulnya interaksi agar pengunjung Perpustakaan lebih nyaman dan merasakan suasana kekeluargaan adalah dengan sikap dari si "penjaga perpustakaan" itu sendiri, bukan dengan sistem, baik itu sistem klasik maupun sistem terautomatisasi. Hanya saja penulis menyayangkan kalaupun misalkan pendiri berpendapat bahwa koleksi mereka sebuah investasi, sangat disayangkan apabila tidak terkelola dengan maksimal.

Dalam artikel tersebut juga dijelaskan bahwa hampir 80 % biaya hidup pendiri Perpustakaan ini ditopang dari perpustakaan tersebut, dan ia tidak ingin menempatkan posisi penjaga perpustakaan sebagai profesi. Saya mulai memaknai, bahwa ini sebetulnya bukan sebuah Perpustakaan tetapi seperti pendapat Pak Putu Laxman Pendit pada sebuah group facebook Solidaritas Pustakawan Indonesia mengatakan, 
"Tanpa harus membuat kategorisasi yang terlalu rumit, Perpustakaan S.14 itu lebih menyerupai perpustakaan khusus yang terbuka untuk umum. Tetapi jika si pemilik galeri bermaksud mengembangkannya menjadi ruang berbayar (walaupun bentuknya donasi) maka tak usahlah menganggapnya ruang publik. Akan lebih baik lagi jika suatu saat pemiliknya terus terang saja berjualan informasi, dan Pustakawannya terus terang saja menjadi "manajer toko informasi"
Pendapat Pak Putu Menjelaskan tentang konsep bisnis Perpustakaan pada era sekarang ini, walaupun contoh yang dia pakai adalah sebuah Perpustakaan galeri seni, tapi saya sangat hapal betul awal mula perpustakaan tersebut berdiri dengan rasa idealisme yang sama dengan ketika Perpustakaan Batu Api berdiri. Apalagi ditambah dengan Perpustakaan Batu Api ini memberikan keuntungan materiel 80% dari seutuhnya kebutuhan si pendiri. Dan memang Penjaga Perpustakaan bukanlah suatu Profesi, Saya sendiri heran berarti konsep idealisme mereka untuk berbagi tanpa berorientasi profit itu bagaimana kondisinya saat ini?? tetap saja manusiawi kita butuh makan..Bayangkan wahai para Pustakawan Muda apakah kalian masih mengganggap Perpustakaan itu bersifat Non-Profit?dan Sosialis??mengambil ungkapan :
"Hanya orang bodoh yang meminjamkan buku kepada orang lain. Akan tetapi orang yang mengembalikan buku pinjaman adalah orang gila."(Gus Dur)
Silahkan anda memaknai nya sendiri....


2 komentar:

  1. dimas, sering-sering maen ke batu api, ya..:)

    BalasHapus
  2. eh ada kang acep, iyah kang kapan-kapan menangor dan mampir kesini :D

    BalasHapus

semoga menjadi sesosok inspirasi dalam hidup anda

WARNING !!

PLAGIAT ADALAH TINDAKAN YANG BISA MENDAPATKAN SANKSI BACA SENDIRI UU RI No 19 TAHUN 2002 BAB XIII Ketentuan Pidana Pasal 72, APABILA MAU MENGOPI-PASTE TULISAN DISINI GUNAKAN SITASI YANG BAIK DAN BENAR