Jumat, 17 Februari 2012

Pustakawan Seni (Penggugah Eksistensi)

Mungkin sangat familiar sekali kita dengar, apa yang disebut dengan pustakawan. yah pustakawan itu merupakan orang yang mengelola sebuah tempat yang kita namakan perpustakaan. dalam hal ini kita tidak usah berlama-lama membahsa tentang kaidah perpustakaan dan pustakawan, karena sebenarnya itu bukan merupakan hal yang akan dibahas dalam tulisan ini.

tulisan ini muncul dikarenakan saya membaca di salah satu blog. nah, dalam blog tersebut terdapat kata yang menurut saya sangat bagus malah dapat dikatakan keren. kata tersebut adalah "Pustakawan Hukum", yang dikarenakan label penamaan diikuti dengan kata hukum, dengan otomatis tersirat bahwa pustakawan hukum adalah seorang pustakawan yang lebih concern pada dunia hukum. selain itu, label penamaan ini juga mempunyai arti bahwa orang yang memiliki profesi tersebut merupakan pustakawan yang bertugas dalam sebuah perpustakaan dalam naungan lembaga hukum (*yah banyak lah lembaga hukum, dari mulai law firm sampai kementrian hukum mungkin).

Selain itu juga, dari label penamaan tersebut saya kembali mencari tentang beberapa label penamaan yang mengikuti kata pustkawan, lalu munculah beberapa label penamaan seperti halnya, Pustakawan Sekolah, Pustakawan LSM, Pustakawan Perguruan Tinggi, dan mungkin masih banyak lagi yang mungkin belum terdeteksi oleh hasil search saya.

Hampir semua pustakawan berbangga diri akan konteks pelabelan nama tersebut. Hanya saja, jiwa saya kembali tergelitik dan kembali bertanya-tanya " Apakah ada Pustakawan Seni Rupa? atau yah cukup dengan label Pustakawan Seni?"  Pertanyaan itu tidak semata-mata muncul dari sebuah imajinasi saja sebenarnya, tetapi dari sebuah pembacaan akan realitas yang ada.

Saya sempat membaca di salah satu pidato ilmiah tentang kedudukan Science, Technology, Art. Menurut pemahaman saya ketika membaca pidato ilmiah tersebut, ketiga kata tersebut merupakan sebuah pendorong bagi kemajuan dunia ini, akan tetapi kata terakhir dari ketiga kata tersebut yaitu Art merupakan penyeimbang antara Science dan Technology. Kenapa saya istilahkan dengan kata "Seimbang" karena kedua kata diawal merupakan kata yang sangat ambisius, kata yang sangat berlogika, kata yang sangat kaku. Dan mari kita lihat apa sebenarnya Seni itu? yah seni itu memiliki keindahan, kedamaian, dan beberapa sentuhan-sentuhan yang mungkin tidak dimiliki oleh Science dan Technology. Tetapi saat ini ketiga nya mulai berkolaborasi.

Nah, sekarang coba bayangkan betapa seni itu merupakan sebuah khasanah yang sangat melekat dalam kebudayaan kita dan merupakan khasanah yang membuat dunia ini seimbang. tetapi kenapa sampai saat ini perkembangan dunia profesi Kepustakawanan, belum ada yang narsis sebagai Pustakawan Seni. Padahal saya kenal dengan beberapa yang berprofesi sebagai pustakawan di lingkup dunia seni. Pustakawan di subjek ilmu lain saja bisa, kenapa Pustakawan di lingkup seni enggak???

Bandung, detik-detik akhir pencarian jati diri Pustakawan "apakah" sayah??

3 komentar:

  1. pemikirannya sama seperti saya...
    sbenarnya ingin menjadi seorang pelukis, tpi jurusan di kuliah tidak sama..
    yaitu saya mngambil jurusan perpustakaan..
    karena masih bermimpi menjadi pelukis, dengan jurusan yang berbeda, maka saya berpikir, mengapa tidak menjadi "pustakawan seni" saja...
    ternyata, bru tau ada juga yang sepemikiran dengan saya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi holly, (maaf kalau salah panggil).
      yoi, pustakawan seni itu ada sebetulnya, kalau di Bandung mungkin ada pustakawan di Pustaka Selasar, Pustakawan di Perpustakaan galeri s14, lalu sudah jelas galeri nasional kita kan punya pustakawan pasti tentunya.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

semoga menjadi sesosok inspirasi dalam hidup anda

WARNING !!

PLAGIAT ADALAH TINDAKAN YANG BISA MENDAPATKAN SANKSI BACA SENDIRI UU RI No 19 TAHUN 2002 BAB XIII Ketentuan Pidana Pasal 72, APABILA MAU MENGOPI-PASTE TULISAN DISINI GUNAKAN SITASI YANG BAIK DAN BENAR