Senin, 02 November 2015

Blue Vino – Senandung Rindu Dalam Setetes Wine

Menangis bukanlah pilihan. Menangis tidak pernah menjadi pilihan. Marah-marah juga tidak ada gunanya – Roz


Sebuah Novel dengan latar belakang salah satu Negara di daratan eropa, yaitu Austria. Daratan yang terkenal dengan buah para bangsawan, buah anggur. Austria juga terkenal sebagai penghasil wine terkenal di dunia salah satu wine yang terkenal dari Negara tersebut adalah yang dibuat oleh Gruner Veltliner. Seperti halnya wine ketika terlalu banyak di konsumsi akan menimbulkan rasa yang memabukan, begitupun dengan novel yang ditulis oleh K. Fischer ini semakin mata bergerak ke akhir halaman, semakin pikiran ini dibuat mabuk olehnya.


Roz, tepatnya Rosalia Miss Fix-it bergitulah julukannya di Ferromagna sebuah kantor yang bergerak di industri dengan sebagian besar pekerjannya adalah laki-laki. Roz adalah seorang proyek manager berbakat, bakat itu serasa menjadi sebuah turunan genetika dari seorang laki-laki dan wanita yang keduanya berkarir dalam bidang teknik. Manusia tetaplah manusia, selama bekerja 6 tahun di Ferromagna, Roz tidak pernah merasakan arti dari yang namanya liburan. Liburan yang Roz pikir dapat memberikan sudut pandang lain, dapat memberikan sebuah kesejukan dan kenikmatan serta menghilangkan kondisi penat dikarenakan bukan dia yang ditunjuk oleh Bos nya untuk mengikuti international meeting yang sangat di idam-idamkan.

Ternyata dalam liburan tersebut bukan keindahan dan kenikmatan yang harus Roz alami, tetapi Roz malah berkecimpung dalam dunia bisnis para petani anggur dan lahannya beserta sebuah resort mewah yang memperkenalkan sebuah merek wine go international bernama winetree. Selain itu, permasalahan besar yang harus Roz selesaikan adalah Hennerhof yang terbelit hutang dan akan dibeli oleh pemilik winetree. Suguhan sekelumit masalah perbisnisan tersebut, tidak lupa penulis coba sajikan dengan kilatan-kilatan bumbu cinta antara Roz, Bjorn dan Dagny. Kisah cinta yang sangat rumit, karena banyak terjadi bumbu-bumbu mesra yang berkaitan dengan hubungan fisik.
Sumber : http://bookluvluv.blogspot.co.at
Pembaca akan diberikan rasa penasaran setiap membuka lembar demi lembar novel ini, karena banyak hal “bergairah” yang coba novel ini suguhkan. Novel yang sangat informatif, tapi layak untuk memberikan imajinasi liar bagi para pembacanya. Penulis banyak memberikan pesan tersirat tentang “Don’t Judge A Book From Cover”. Selain itu, hal-hal seperti maksud baik belum tentu dipandang baik, maksud jahat kadang kita pandang sebagai maksud baik.

“sayangnya tidak semua yang tampak seperti teman adalah benar teman” – Pegawai Bank (hal223)

“Mungkin aku takut menjadi tua seperti orang tuaku. Jika tidak melarikan diri dari masalah, atau membesar-besarkan masalah. Dua-duanya tidak menjawab apa-apa. Yang ada malah masalah makin menggunung dan meledak sekalian” – Roz (hal 177)

Cita rasa novel ini sangatlah barat sekali, walaupun roz lahir dari rahim seorang ibu Indonesia, tetap yang terjadi dalam budaya yang diceritakan novel ini sungguh terkesan barat luar biasa. Hal tersebut membuat pembaca seperti membaca novel cinta terjemahan. Selipan emansipasi wanita sungguh kental dalam novel ini, tetapi naturalistik seorang wanita sungguh jelas terlihat, ketika dihadapkan dengan sesosok lelaki yang kekar dan Nampak klimis, jerat nafsu lelaki pun coba penulis gambarkan dengan indah. Dan akhir yang indah dengan setetes blue vino dalam gelas, sungguh menghangatkan belahan dunia sana. Seperti rontokan daun-daun anggur yang diterbangkan angin dingin menutupi mereka.


Mereka terdiam.
Tanpa kata, namun bukan tanpa makna.
Ketika cinta menebarkan mantranya, 
Sebuah senyum mampu membuka seluruh bulir rasanya.

(Kebon kolot, 02 November 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

semoga menjadi sesosok inspirasi dalam hidup anda

WARNING !!

PLAGIAT ADALAH TINDAKAN YANG BISA MENDAPATKAN SANKSI BACA SENDIRI UU RI No 19 TAHUN 2002 BAB XIII Ketentuan Pidana Pasal 72, APABILA MAU MENGOPI-PASTE TULISAN DISINI GUNAKAN SITASI YANG BAIK DAN BENAR